Assalamualaikum Warohmatullahiwabarokatuh , Salam Sejahtera Buat kita semua.
Kembali lagi dengan saya Ardy bersama uneg-uneg tentang realita di negara kita tercinta Indonesia Raya yang terkenal dengan luas negara yang amat besar dan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Alhamdulillah sampai saat ini negara kita masih dikaruniakan kemerdekaan dan Alam yang indah serta tetap menjadi negara yang meyakini adanya tuhan yang maha esa.
Kali ini saya mau mengajak kita selalu memperhatikan seiap realita , dinamika dan kasus yang terjadi di negara kita tidak selalu melalui kaca mata hukum , akan tapi juga melalui sudut pandang orang awam yang lebih menitik beratkan asfek moral dan religi serta hukum sebab-akibat yang sering kita hadapi dalam kehidupan kita sehari-hari. Tentu kita sering lihat di media elektronik maupun media cetak Tentang maraknya dualisme di negara kita ahir-ahir ini,baik dualisme kekuasaan pemerintah , dualisme partai politik , bahkan dualisme di DPR.
Lemahnya atau lebih tepat kurangnya kekuasaan pemerintah saat ini karena munculnya dua koalisi besar yaitu : Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia hebat , berdasarkan nama saja aku sudah berfikir kalau koalisi koalisi-koalisi ini sangat besar , yang satu mengambil warna bendera he.he. tanpa harus panjang lebar memaknai artinya , ya.... lambang indonesia itu ya merah putih jadi yang merasa orang indonesia pilihlah koalisi ini ? mungkin. Yang kedua menamakan diri koalisi Indonesia hebat ,wow....Amazing , mungkin hebatnya kalau kita melihat Papua Nugini atau Timor Leste hi,,hi,,Tapi begitulah namanya ,jadi yang merasa Indonesia ini hebat atau mau indonesia menjadi hebat mari merapat ,mungkin itu pesan dari nama tersebut ,yang punya Ilmu lebih tolong bantu dan jangan diganggu.
Berbicara tentang Dualisme memang saat ini menjadi tofik hangat di Indonesia,Mulai dari dualisme PPP ,Partai golkar dan dualisme-dualisme yang abstrak seperti dualisme kekuasaan dan wewenang antara pemerintah dan Dewan yang disebabkan pemerintah yang berasal dari Koalisi Indonesia Hebat memiliki dukungan minoritas di Dewan sana disebabkan di Dewan di dominasi oleh orang-orang dari Koalisi Besar lainnya yaitu Koalisi Merah Putih. Untuk memuluskan kebijakan -kebijakannya tentu pemerintah harus memiliki dukungan di Dewan yang mayoritas bukan minoritas , mungkin karena langkah memperkuat diri inilah penyebab munculnya dualisme . Tanpa mengecilkan benih perpecahan yang memang sudah muncul juga disebabkan kebijaka interen partai yang mengalami dualisme karena memihak ke Koalisi yang satu ,sementara kader-kadernya terpecah karena ada juga yang mau ke Koalisi sebelah.
Sampai ahirnya Presiden Jokowi menjabat dan orang-orang dari koalisi Merah-Putih menguasai Parlemen , Perpecahan ditubuh partai politik semakin meruncing , dimulai dari Partai berlambang ka'bah yang sudah menetapkan dukungannya ke Koalisi merah putih Ahirnya terpecah karena benih perpecahan yang ada diakomodasi oleh kepentingan pemerintah untuk menambah powernya.Ini memuncak dan mulai terlihat manakala kubu yang menyatakan dukungannya ke Pemerintah di sahkan oleh Menkumham tanpa proses atau mekanisme ADART Partai politik dan Kubu yang mendukung Koalisi merah Putih ditetapkan ilegal.Sampai disini mulai kelihatan kepanikan pemerintah.Namun itu berbuntut panjang karena kedua kubu terus saling klaim dan saling mencari legalitas melalui pengadilan.
Yang kedua adalah munculnya dualisme di salah satu Partai terbesar di Indonesia yaitu partai Golakar.Menurut saya ini terjadi juga karena memang di partai berlambang beringin ini terdapat sosok-sosok negarawan yang loyalis terhadap partai tersebut. Kalau pemerintah bisa mengambil alih dukungan partai golkar di Dewan maka bisa dipastikan Pemerintah akan memperoleh power untuk memuluskan kebijakan-kebijakan dan rancangan Undang-undangnya.Lagi-lagi masalah ini mulai jelas terlihat manakala ARB dalam munas Bali menang secara aklamasi dan disatu sisi AL yang berpendapat bahwa keputusan ARB menggiring Partai Golkar ke Koalisi Merah putih tidak sesuai dengan sejarah golkar yang selama didirikan selalu berada di koalisi pemerintahan .Tapi AL tidak terlalu banyak bertindak dan muncul pada waktu itu karena masih melihat siapa yang menang dalam pilpres . kemudian Duarrrr Koalisi merah putih kalah oleh sosok Jokowi dan baru setelah itu permasalahan partai golkar meruncing .
Setelah ARB menang secara aklamasi,AL pun buru-buru juga melakukan Munas partai Golkar yang menyatakan Diri sebagai Ketua Umum Lewat munas Ancol .Yang kalau kita lihat dari kuantitas sangat kalah jauh dari Munas Bali karena Pada munas Bali ,semua DPD hadir sementara pada munas Ancol hanya diwakili oleh surat mandat yang dipertanyakan keabsahannya dan minim peserta . Kita sebagai masyarakat awam juga bisa melihat mana yang layak dan mana yang buru-buru .Setelah proses yang panjang Skenariopun berubah dalam waktu sekejap manakala Menkumham Lagi-lagi secara sepihak mengesahkan Kepengurusan kubu AL , sehingga menimbulkan polemik yang berujung rencana angket untuk Menkumham Oleh perpanjangan tangan Koalisi Merah Putih di Dewan.Sampai disini Presiden belum menegur pembantunya dan beliau seolah-olah tidak terlibat ,apa mungkin ?.
Kubu ARB pun mengajukan perkara ini untuk menuntut kubu AL dan Menkumham , saling tuntutpun terjadi sampai saat saya menulis ini PTTUN atau apalah namanya baru memutuskan Bahwa yang sah adalah kubu ARB/Munas Bali dan Menkumham serta Kubu AL didenda 100M .Pemerintah lagi-lagi gagal menambah powernya dan mungkin dualisme-dualisme lain akan segera muncul.
Apa mungkin juga kasus PSSI juga ada kaitannya dengan dua koalisi ini,karena baru saja selesai munas PSSI yang menetapkan Lanyala sebagai Ketum yang Notabene berasal dari partai politik yang memihak ke koalisi merah putih tersebut bersama kroni-kroninya menjabat di PSSI , Menpora yang pembantu presiden yang berasal dari koalisi Indonesia hebat pun langsung membekukan PSSI dengan alasan mafia bola di PSSI.Tapi kok mafianya gak ditangkap ya malah Badan Olahraga kegemaran sebagian masyarakat ini dibekukan yang berujung hukuman oleh FIFA , sehingga terpuruklah persepakbolaan Indonesia.Kita tidak bisa liga melihat Timnas kita main , Liga pun terhenti ,pemain banyak yang nganggur bahkan satu demi satu Club-club mulai bubar.
Tapi saya tidak akan mengupas lebih jauh lagi tentang hal ini karena pegal mengetik..hee.....
Demikian dulu dari saya : yang salah silahkan dibenarkan,yang benar biarin aja,yang gak berkenan saya minta maaf yang berkenan saya minta uang...haa....ha....
Ahir kata Wallahulmuafiku walhadi ilasabilirrasad Wassalamualaikum warohmatullahiwabarokatuh.
No comments:
Post a Comment