Assalamualaikum , Semoga kesehatan dan kesempatan selalu menaungi kita dan nikmat iman kita selalu ditambah Oleh Tuhan yang maha esa.
Saya langsung saja mencurahkan apa yang saya dengar , lihat dan pikirkan tentang kisruh Sepak Bola Indonesia . Pada postingan yang lalu saya pernah bilang kalau kisruh sepak bola mungkin juga imbas dari kisruh dua Koalisi besar yang ada pada Negara kita , karena kebetulan Menteri dari koalisi Indonesia Hebat lagi-lagi bergesekan langsung dengan PSSI yang belum lama dipimpin oleh orang dari Koalisi Merah Putih .
Kembali ke judul kita , Menpora saya bilang sebagai orang yang peduli terhadap sepak bola Indonesia tapi kurang pengertian .Karena Menpora sudah secara langsung mengintervensi sepak bola Nasional kita dengan menempuh cara-cara atau pendekatan kekuasaan dengan alasan memperbaiki sepak bola Indonesia dan memberantas mafia bola yang ada di lembaga / badan sepak bola tertinggi Indonesia yaitu PSSI.
Saya sempat berfikir alangkah mulia dan luhurnya tujuan Menpora untuk kemajuan sepak bola kita kedepan . Akan tetapi melihat dampak dan akibat yang ditimbulkan saat ini oleh langkah - langkah Menpora tersebut saya serta merta menyatakan ini ada yang kurang beres . Menpora membekukan PSSI yang disinyalir sarang mafia bola , sehingga mengakibatkan sepak bola Indonesia malah lumpuh karena dengan adanya intervensi dan pembekuan maka sampai sekarang PSSI di bannned oleh FIFA .
Apakah Menpora tidak tahu dengan membekukan PSSI maka sepak bola kita tidak bisa ikut ajang internasional , dan kompetisi tertinggi Indonesia juga akan terhenti ?.yang pada ahirnya akan membuat para pemain , club , official dan wasit akan kehilangan mata pencaharian mereka . Apa Menpora juga tidak bisa merasakan para supporter yang kehilangan hiburan karena tidak ada kompetisi di level club maupun timnas ? . Sebagai seorang yang menjabat sebagai Menteri alangkah naif kalau Menpora tidak tahu resiko itu akan terjadi , tapi kenapa Engkau masih bertahan dengan langkah itu , padahal akibatnya sudah sangat jelas dapat dilihat dan dirasakan oleh kami para rakyat jelata. "sungguh tidak pengertian " terhadap kami dan mereka para pelaku dan penggemar olah raga yang paling banyak dicintai oleh rakyat negerimu.
Menpora yang kami hormati , kesempatan telah banyak diberikan untuk anda , tapi anda masih kukuh dengan tujuan mulia yang anda katakan tapi anda lakukan dengan sebegitu kejamnya . Kita melihat baru - baru ini banyak club yang membubarkan pemainnya sehingga para pemain bermain di liga tarkam , para pemain timnas yang sudah bangga membela Timnas dan terus memperjuangkan Negara kita lewat sepak bola tiba-tiba terhenyak karena nama negaramu dan negara kami juga dicoret dari daftar peserta ditingkat Asia dan Dunia . Sungguh pedulimu terhadap sepak bola kami jadi momok menakutkan yang kami takutkan berlangsung lama . jadi terbawa suasana gue
Menpora beralasan mau memberantaas mafia bola yang ada di PSSI , tapi sampai sekarang belum juga disebut , ditunjuk dan ditangkap mafia tersebut .Bukankah ada KPK yang bisa mengurus itu semua , Menpora cukup sebut mafianya siapa ? kasih bukti dan KPK pun pasti siap menangkap dan mengadilinya . Lagi-lagi menpora seakan menunjukkan rasa peduli yang berlebihan sehingga melebihi batas kewenangannya. Ingat Menuduh tanpa bukti itu adalah fitnah dan fitnah lebih kejam dari pembunuhan . Sepak bola butuh dukungan dan pengawasn tapi tidak butuh dihakimi sampai menjatuhkan hukuman "mati" dari Mu .
Bapak Presiden yang terhormat juga malah seolah tidak bergeming , malah mempertanyakan prestasi sepak bola Indonesia selama ini ,dan anehnya banyak juga yang manggut-manggut tanda setuju kalau memang sepak bola kita minim prestasi ini karena mafia , padahal pembinaan dan infrastruktur yang juga tanggung jawab dari pemerintah sangat ketinggalan jauh dari negara - negara lain .Sepak bola cuma pemborosan ,percuma mengikuti even internasional tapi tidak berprestasi , padahal sepak bola bukan melulu mencari prestasi tapi juga ajang menunjukkan eksistensi Bangsa kita di Dunia . Lihat lah di level asian games ,mungkin hanya Bulu Tangkis yang selama ini bisa menyumbang medali ,terus apa lantas cabang olah raga yang lain tidak perlu ikut asian games ? apa hanya sepak bola yang tidak berprestasi ? ikut aja tidak dapat apa lagi tidak ikut !
Sekarang Pengadilan telah menerima gugatan PSSI dan memutuskan bahwa Menpora harus menunda dan bahkan membatalkan pembekuan terhadap PSSI agar sepak bola kembali hidup. Akan tetapi lagi - lagi Menpora "tidak pengertian " dan tetap akan melakukan perlawanan dan Banding terhadap hukum yang telah ditetapkan itu . Apa Presiden dan Bagian dari pemerintah lain belum cukup melihat dampak dari langkah mulia Menpora sehingga Bapak presiden tidak menegur atau memperingatkan Menpora demi menampung aspirasi rakyatmu yang tidak berdaya melakukan sesuatu terhadap pembantumu yang sudah terlampau perduli sepak bola sampai-sampai putusan pengadilan akan dilawannya.Atau apakah Bapak Presiden yang kami hormati diam-diam juga ikut skenario mulia ala Menpora .?.
Terakhir mari kita sma-sama berdoa agar sepak bola dikembalikan kepada pakar dan pencintanya serta Menpora segera dapat mencari tikus tanpa harus membakar rumah yang didalamnya bukan hanya tikus yang hidup , tapi masih banyak lagi penghuni lain yang butuh beraktifitas didalam rumah tersebut . Hidup Sepak Bola Indonesia ,kalah menang kami akan setia mendukungmu.
Garuda Di Dadaku.
No comments:
Post a Comment